Langsung ke konten utama

SAKSI

Hujan di Sabtu Sore


Dimulai mentari membangunkan orang-orang untuk beranjak dari pulau kapuk ternyamannya. Ya, ini Sabtu! Hari terakhir beraktifitas di luar ruangan sebelum weekend pada keesokannya.

Pagi yang diselimuti positive vibes dirasakan oleh sebagian besar orang. Ia pun senang akan hal itu.

Saat mentari bersinar membara dan berada tepat tegak lurus di bawah kepala manusia, ia segera bertolak diri menuju suatu tempat untuk mencari keperluan.

Pada mulanya, ia tidak pernah membayangkan hal itu akan terjadi dalam kehidupannya. Tampaknya langit sore di hari itu akan menumpahkan berjuta liter sumber kehidupan makhluk hidup, karena di atas sana telah menunjukkan kelabu, sama seperti dengan sandang yang ia kenakan saat itu. Dan benar saja! Langit sungguh menumpahkan air bagaikan drum yang kekurangan kapasitas untuk menampung minyak yang begitu banyak.

Sudah lama ia tak pernah menikmati fenomena alam itu bersama orang 'spesial'. Namun, Tuhan punya caranya tersendiri untuk mengabulkan munajat setiap insan-Nya. Syukur adalah satu kata yang bisa ia sampaikan kepada-Nya. Dapat menikmati tetesan air langit seraya memandang langit yang begitu semangatnya menumpahkan sumber kehidupan itu dengan ditemani seseorang yang telah mengajarkan ia banyak hal, mengubah mindset menjadi lebih 'baik' dari sebelumnya. Satu kata yang dapat mewakili orang yang ia kagumi, sederhana.

Bahagia memang sesederhana itu, tak perlu unsur kemewahan untuk memuaskan batin manusia. Meski indera pengecap kelu membisu, namun hati tak pernah bisa berkelit. Ia sangat bahagia menikmati momen hujan bersamanya.

Terima kasih hujan di sabtu sore. Kamu menjadi pelengkap yang amat memorable tanpa direncanakan sebelumnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EMOTION & LOGIC

Do you wanna try? Ia akan harmoni bila sejalan, namun rusak bila menyilang bak abjad X. Tetapi kombinasi antara keduanya tak kalah seru dan menarik untuk disantap. Ya ! Emosi dan logika pada tanduk kehidupan. - Mega Agustiani -

THE TIME

Terima Kasih, Waktu Manusia dianugerahi indera pengecap, bukan hanya untuk membedakan cita rasa makanan dan minuman manis, asin, asam, pahit, dan getir. Indera pengecap juga berfungsi membantu manusia untuk berbicara dalam interaksi sosial dengan manusia lainnya. Kita dapat berujar apapun yang dikehendaki, namun tentu memerhatikan nilai-nilai kesantunan yang perlu dijunjung tinggi sebagai bukti manusia yang beradab dan beretika. Ada beberapa kata yang sedikit sulit untuk diucapkan oleh kita sebagai manusia. Kata-kata itu adalah 'maaf', 'terima kasih', dan 'tolong'. Ketiga kata ini seringkali membuat sedikit gengsi untuk kita ucapkan pada orang lain. Kata 'terima kasih' memiliki makna dengan konotasi positif. Kata ini biasa diujarkan saat kita mendapatkan bantuan atau pertolongan dari orang lain dan berfungsi sebagai reward atau penghargaan bagi orang lain yang telah membantu kita. Kita tidak hanya dapat mengucapkan kata ini kepa

INSAN DAN TUHAN

Cinta & Kasih Sayang Tuhan telah menganugerahi cinta dan kasih sayang kepada setiap insan di muka bumi. Manusia diciptakan untuk saling mengenal, mencintai, dan saling mengasihi. Manusia diciptakan bukan untuk saling membenci dan bermusuhan. Meski dunia bersifat sementara, gunakanlah waktu sebaik-baiknya untuk bisa menyebarkan cinta dan kasih kepada sesama. Dalam benak setiap insan, pasti familiar dengan dua kata ini : "mencintai" dan "menyayangi". Cakupannya tidak hanya untuk keluarga dan sanak saudara saja, tetapi berlaku di dalam lingkup pertemanan pula. Seringkali terjadi di dalam sebuah pertemanan, mereka justru merasakan hal yang tidak pernah dialami sebelumnya. Mencintai dan menyayangi teman, terutama kepada teman lawan jenis. Dan tidak ketinggalan pula terdapat pihak yang sedang dicintai dan disayangi oleh temannya sendiri. Ada yang berani mengutarakan perasaannya langsung kepada yang dituju. Namun tidak sedikit pula yang hanya bis