INSAN DAN TUHAN

Cinta & Kasih Sayang

Tuhan telah menganugerahi cinta dan kasih sayang kepada setiap insan di muka bumi. Manusia diciptakan untuk saling mengenal, mencintai, dan saling mengasihi. Manusia diciptakan bukan untuk saling membenci dan bermusuhan.

Meski dunia bersifat sementara, gunakanlah waktu sebaik-baiknya untuk bisa menyebarkan cinta dan kasih kepada sesama.

Dalam benak setiap insan, pasti familiar dengan dua kata ini : "mencintai" dan "menyayangi". Cakupannya tidak hanya untuk keluarga dan sanak saudara saja, tetapi berlaku di dalam lingkup pertemanan pula. Seringkali terjadi di dalam sebuah pertemanan, mereka justru merasakan hal yang tidak pernah dialami sebelumnya. Mencintai dan menyayangi teman, terutama kepada teman lawan jenis. Dan tidak ketinggalan pula terdapat pihak yang sedang dicintai dan disayangi oleh temannya sendiri.

Ada yang berani mengutarakan perasaannya langsung kepada yang dituju. Namun tidak sedikit pula yang hanya bisa menyembunyikan perasaan tersebut guna tidak ingin membuat keadaan menjadi runyam. Dinding pembatas "pertemanan" seringkali menjadi salah satu penyebab bagi mereka yang tidak berani mengutarakan rasa itu.

Bagi pihak yang berani berterus terang, itu adalah sebuah nilai lebih. Memang terkesan agresif, namun perasaan tidak pernah bisa diprediksi, kapan waktunya, dengan siapa, orang yang seperti apa yang bisa membuat hati menjadi luluh, mengapa bisa demikian dan pertanyaan-pertanyaan lain yang sering muncul di dalam benak setiap insan.

Namun, bagi insan yang tidak berani, mungkin hanya dengan diam dan selalu memunajatkan doa kepada Sang Pemilik Takdir sebagai bentuk cinta dan kasih sayang kepada orang yang dituju, itu tidak salah. Toh pada hakikatnya Tuhanlah yang mampu memberikan takdir terbaik dan terindah bagi setiap insan. Manusia hanya bisa berusaha sebaik yang dia bisa. Namun Tuhan lebih berkuasa di atas segalanya.

Untuk kamu, dari aku. . .

Meski diam yang bisa dilakukan, yakinlah, jika Tuhan mempersatukan, pasti akan ada jalan terbaik yang akan terbuka. Namun bila Tuhan berkehendak lain, pasti akan ada jalan terbaik pula tanpa harus ada yang menyakiti dan tersakiti.