Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label hujan

RAINBOW

Pelangi Tidak setiap hujan memunculkan pelangi. Namun pelangi pasti ada setelah hujan. Dia akan muncul di saat yang tepat. - Mega Agustiani -

SAKSI

Hujan di Sabtu Sore Dimulai mentari membangunkan orang-orang untuk beranjak dari pulau kapuk ternyamannya. Ya, ini Sabtu! Hari terakhir beraktifitas di luar ruangan sebelum weekend pada keesokannya. Pagi yang diselimuti  positive vibes  dirasakan oleh sebagian besar orang. Ia pun senang akan hal itu. Saat mentari bersinar membara dan berada tepat tegak lurus di bawah kepala manusia, ia segera bertolak diri menuju suatu tempat untuk mencari keperluan. Pada mulanya, ia tidak pernah membayangkan hal itu akan terjadi dalam kehidupannya. Tampaknya langit sore di hari itu akan menumpahkan berjuta liter sumber kehidupan makhluk hidup, karena di atas sana telah menunjukkan kelabu, sama seperti dengan sandang yang ia kenakan saat itu. Dan benar saja! Langit sungguh menumpahkan air bagaikan drum yang kekurangan kapasitas untuk menampung minyak yang begitu banyak. Sudah lama ia tak pernah menikmati fenomena alam itu bersama orang 'spesial'. Nam

SHOULD YOU BE HAPPY OR NOT?

Kebahagiaan Yang Tak Diharapkan Baginya Kini memasuki babak baru, musim baru. . . Ya! Musim hujan telah hadir. Kembali menyuburkan  dan membasahi salah satu lapisan bumi yang paling penting, di mana kehidupan itu berada. Lapisan itu telah mengalami dahaga berkepanjangan. Tuhan memang telah mengabulkan apa yang mereka harapkan selama ini. Namun. . . Bagaimana dengannya? Saat hujan membasahi lapisan kehidupan ini setiap hari Apakah dia senang? Atau dia merasa tidak suka? Karena bila hujan terus mengguyur, maka senja yang selalu ia nantikan takkan bisa hadir, menemuinya setiap hari.

HUJAN

Hujanku ! Saat kupandangi langit, langit itu kelabu. . . gelap. . . namun tak ada gemuruh yang mengiringi. Setelah sekian waktu bergulir, ku menunggu saat-saat ini. . . Mega tak mampu menahan beban yang sudah ia tampung. Air ! Mega terlihat mengelabu, bahkan sedikit menghitam, saat menumpahkan berjuta liter sumber kehidupan yang telah dinantikan oleh manusia-manusia di bawah sana. Perasaan senang, bahagia. . . nyaman. . . tenang. . . dan menyejukkan. Namun juga ada yang tak senang dengan suasana seperti ini. Apakah aneh? Apakah hujan salah? Memandangi rintikan itu melalui jalan sirkulasi udara di kamar. Pikiran memang tenang saat memandangi rintikan air hujan. Tetapi. . . Terbesit rasa keingintahuan padanya, dia sang pecinta senjaku! Apakah kau senang? Bila senja yang selalu kau pandangi, tertutup oleh mega yang mengelabu? Meski ruang menjadi batasan kita, apakah kau akan berusaha untuk membuat ruang itu semakin kecil? Ataukah kau akan tetap berdiam diri, berdiam di tapal batas? Huja