Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label senja

SENJA DAN IKHLAS

Mereka Akan Selalu Bertautan Senja tidak selalu hadir setiap saat. Ada kalanya terhalau kelabu langit biru di atas sana. Namun, janji senja itu ada bagi setiap insan yang menantikannya. Kala senja menemaninya di waktu yang spesial.  Senja mengamanahkan penggemarnya agar senantiasa selalu ikhlas mengarungi dahsyatnya bahtera kehidupan. Ikhlas. . . Tatkala ia terucap, tak semua insan mampu melakukannya. Meski mulut bisa berucap. Namun, ketiadaan sinkronisasi hati yang selaras. Pada akhirnya. . . Timbul sandiwara kehidupan.

SHOULD YOU BE HAPPY OR NOT?

Kebahagiaan Yang Tak Diharapkan Baginya Kini memasuki babak baru, musim baru. . . Ya! Musim hujan telah hadir. Kembali menyuburkan  dan membasahi salah satu lapisan bumi yang paling penting, di mana kehidupan itu berada. Lapisan itu telah mengalami dahaga berkepanjangan. Tuhan memang telah mengabulkan apa yang mereka harapkan selama ini. Namun. . . Bagaimana dengannya? Saat hujan membasahi lapisan kehidupan ini setiap hari Apakah dia senang? Atau dia merasa tidak suka? Karena bila hujan terus mengguyur, maka senja yang selalu ia nantikan takkan bisa hadir, menemuinya setiap hari.

HUJAN

Hujanku ! Saat kupandangi langit, langit itu kelabu. . . gelap. . . namun tak ada gemuruh yang mengiringi. Setelah sekian waktu bergulir, ku menunggu saat-saat ini. . . Mega tak mampu menahan beban yang sudah ia tampung. Air ! Mega terlihat mengelabu, bahkan sedikit menghitam, saat menumpahkan berjuta liter sumber kehidupan yang telah dinantikan oleh manusia-manusia di bawah sana. Perasaan senang, bahagia. . . nyaman. . . tenang. . . dan menyejukkan. Namun juga ada yang tak senang dengan suasana seperti ini. Apakah aneh? Apakah hujan salah? Memandangi rintikan itu melalui jalan sirkulasi udara di kamar. Pikiran memang tenang saat memandangi rintikan air hujan. Tetapi. . . Terbesit rasa keingintahuan padanya, dia sang pecinta senjaku! Apakah kau senang? Bila senja yang selalu kau pandangi, tertutup oleh mega yang mengelabu? Meski ruang menjadi batasan kita, apakah kau akan berusaha untuk membuat ruang itu semakin kecil? Ataukah kau akan tetap berdiam diri, berdiam di tapal batas? Huja