How Can I be The Survivor?
![](https://cdn-image.hipwee.com/wp-content/uploads/2015/06/8551_a8ab_960-750x422.jpeg)
![](https://cdn-image.hipwee.com/wp-content/uploads/2015/06/8551_a8ab_960-750x422.jpeg)
Di sebuah kota kecil yang dihuni oleh ribuan muda-mudi yang menuntut ilmu di sana. Aku adalah salah satu dari mereka.
Empat tahun yang lalu, aku memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di luar kampung halaman. Ini merupakan sebuah keputusan yang cukup sulit, mengingat rasanya jauh dari keluarga itu lumayan menantang. Akhirnya aku memberanikan diri untuk keluar dari zona nyaman selama ini.
Pada awalnya, aku mengira akan mengalami perasaan homesick yang cukup hebat, dan ya itu memang terjadi. Namun aku berpikir kembali, bukan hanya diriku saja. Teman-temanku pun mengalami hal serupa dan itu wajar. Kita yang terbiasa bangun tidur bisa langsung melihat kegiatan anggota keluarga di rumah, kini hanya terkurung sendiri di dalam kamar kosan.
Setelah terbiasa dengan lingkungan kosan dan kampus, perasaan nyaman itu mulai hadir. Apalagi jika kita dapat berbaur dengan orang-orang di sekitar. Rasanya seperti berada di kampung halaman sendiri. Bedanya hanya absennya anggota keluarga di rumah.
Menjelang akhir semester, ini merupakan hal yang paling dinantikan oleh ribuan mahasiswa yang merantau di sini. Liburan panjang dan it's time to go back home! Ya, sangat menggembirakan. Aku bersyukur dapat merasakan hal ini untuk pertama kalinya ketika empat tahun yang lalu. It makes me so impressed! Dan dengan bangganya, aku berhasil menjadi seorang survivor di sini. Yeay!
Jauh dari rumah dan keluarga, justru dapat melatih sikap kedisiplinan dan kemandirian yang ada pada diri ini untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Pengalaman yang sangat bermakna dan tak ternilai harganya.
Komentar
Posting Komentar