Langsung ke konten utama

SURVIVOR

How Can I be The Survivor?


Di sebuah kota kecil yang dihuni oleh ribuan muda-mudi yang menuntut ilmu di sana. Aku adalah salah satu dari mereka.

Empat tahun yang lalu, aku memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di luar kampung halaman. Ini merupakan sebuah keputusan yang cukup sulit, mengingat rasanya jauh dari keluarga itu lumayan menantang. Akhirnya aku memberanikan diri untuk keluar dari zona nyaman selama ini.

Pada awalnya, aku mengira akan mengalami perasaan homesick yang cukup hebat, dan ya itu memang terjadi. Namun aku berpikir kembali, bukan hanya diriku saja. Teman-temanku pun mengalami hal serupa dan itu wajar. Kita yang terbiasa bangun tidur bisa langsung melihat kegiatan anggota keluarga di rumah, kini hanya terkurung sendiri di dalam kamar kosan.

Setelah terbiasa dengan lingkungan kosan dan kampus, perasaan nyaman itu mulai hadir. Apalagi jika kita dapat berbaur dengan orang-orang di sekitar. Rasanya seperti berada di kampung halaman sendiri. Bedanya hanya absennya anggota keluarga di rumah. 

Menjelang akhir semester, ini merupakan hal yang paling dinantikan oleh ribuan mahasiswa yang merantau di sini. Liburan panjang dan it's time to go back home! Ya, sangat menggembirakan. Aku bersyukur dapat merasakan hal ini untuk pertama kalinya ketika empat tahun yang lalu. It makes me so impressed! Dan dengan bangganya, aku berhasil menjadi seorang survivor di sini. Yeay!

Jauh dari rumah dan keluarga, justru dapat melatih sikap kedisiplinan dan kemandirian yang ada pada diri ini untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Pengalaman yang sangat bermakna dan tak ternilai harganya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EMOTION & LOGIC

Do you wanna try? Ia akan harmoni bila sejalan, namun rusak bila menyilang bak abjad X. Tetapi kombinasi antara keduanya tak kalah seru dan menarik untuk disantap. Ya ! Emosi dan logika pada tanduk kehidupan. - Mega Agustiani -

THE TIME

Terima Kasih, Waktu Manusia dianugerahi indera pengecap, bukan hanya untuk membedakan cita rasa makanan dan minuman manis, asin, asam, pahit, dan getir. Indera pengecap juga berfungsi membantu manusia untuk berbicara dalam interaksi sosial dengan manusia lainnya. Kita dapat berujar apapun yang dikehendaki, namun tentu memerhatikan nilai-nilai kesantunan yang perlu dijunjung tinggi sebagai bukti manusia yang beradab dan beretika. Ada beberapa kata yang sedikit sulit untuk diucapkan oleh kita sebagai manusia. Kata-kata itu adalah 'maaf', 'terima kasih', dan 'tolong'. Ketiga kata ini seringkali membuat sedikit gengsi untuk kita ucapkan pada orang lain. Kata 'terima kasih' memiliki makna dengan konotasi positif. Kata ini biasa diujarkan saat kita mendapatkan bantuan atau pertolongan dari orang lain dan berfungsi sebagai reward atau penghargaan bagi orang lain yang telah membantu kita. Kita tidak hanya dapat mengucapkan kata ini kepa

INSAN DAN TUHAN

Cinta & Kasih Sayang Tuhan telah menganugerahi cinta dan kasih sayang kepada setiap insan di muka bumi. Manusia diciptakan untuk saling mengenal, mencintai, dan saling mengasihi. Manusia diciptakan bukan untuk saling membenci dan bermusuhan. Meski dunia bersifat sementara, gunakanlah waktu sebaik-baiknya untuk bisa menyebarkan cinta dan kasih kepada sesama. Dalam benak setiap insan, pasti familiar dengan dua kata ini : "mencintai" dan "menyayangi". Cakupannya tidak hanya untuk keluarga dan sanak saudara saja, tetapi berlaku di dalam lingkup pertemanan pula. Seringkali terjadi di dalam sebuah pertemanan, mereka justru merasakan hal yang tidak pernah dialami sebelumnya. Mencintai dan menyayangi teman, terutama kepada teman lawan jenis. Dan tidak ketinggalan pula terdapat pihak yang sedang dicintai dan disayangi oleh temannya sendiri. Ada yang berani mengutarakan perasaannya langsung kepada yang dituju. Namun tidak sedikit pula yang hanya bis