Langsung ke konten utama

DEUTSCH IST EINFACH? ODER SCHWIERIG?

Kenapa sih kuliah di jurusan Sastra Jerman?
Bukannya susah ya Bahasa Jerman itu?

Well,
boleh dong ya kita sedikit bernostalgia kembali pada jaman SMA dahulu kala, hehehe.
Saat masih bersekolah di SMA,
sekolah yang kukenyam itu memiliki mata pelajaran dengan muatan lokal bahasa asing.
Bahasa asing itu tiada lain adalah Bahasa Jerman.
Kurikulum yang digunakan pada saat itu,
masih mewajibkan kepada seluruh siswa kelas 10 hingga kelas 12
untuk mempelajari Bahasa Jerman.
Di sekolahku,
terdapat dua guru yang mengajar Bahasa Jerman.
Beliau adalah Frau Ratna Indah Kartikawati
yang mana menjadi guru Bahasa Jermanku selama di kelas 10 dan kelas 12.
Lalu yang satu lagi,
beliau bernama Frau Lia Affilianti.
Frau Lia hanya menjadi guru Bahasa Jermanku di kelas 11.
Pada mulanya,
aku benar-benar buta,
benar-benar kesulitan memahami setiap materi yang diberikan oleh kedua Frauku ini.
Sampai-sampai aku pun perlu meminta bantuan teman yang dianggap lebih mampu dariku dalam memahami materi pelajaran Bahasa Jerman.
Selama liburan panjang setelah pelaksanaan UKK kelas 10,
aku mencoba belajar memahami secara otodidak materi pelajaran Bahasa Jerman yang diberikan sewaktu kelas 10.
Setelah libur panjang usai,
kembali lagi bersekolah seperti biasa.
Selama masuk pertama kali di kelas 11,
aku menantikan pelajaran Bahasa Jerman itu.
Aku penasaran, tertarik, rasa keingintahuanku semakin membesar
dengan materi baru Bahasa Jerman yang akan dipelajari di kelas 11.
Dan rasa ingin tahuku tetap masih ada hingga di penghujung kelas 12.
Apa lagi sih yang dipelajari Bahasa Jerman?
Dan pada saat itu juga, aku memang memutuskan sebuah pilihan.
Berkuliah di jurusan Bahasa dan Sastra Jerman sepertinya menarik!
Pada akhirnya, aku berkuliah di Universitas Padjadjaran dengan program studi Strata 1 (S1) Sastra Jerman.
Beruntungnya aku bisa masuk kuliah dengan jurusan tersebut melalui jalur undangan atau istilah bekennya sih SNMPTN dan di salah satu universitas ternama Indonesia, Unpad, U-EN-PE-A-DE !!!
Kuliah di sini pada awalnya mempelajari Bahasa Jerman kembali dari dasar (NOL).
Namun di kampusku ini menggunakan buku pegangan dari penerbit Katalis, yakni Buku Studio D A1 sampai B1 saja.
Bagi orang awam yang belum pernah mempelajari, akan terasa sulit untuk memahami setiap materi yang ada di dalam Bahasa Jerman.
Memang dalam pelafalan atau pengucapan kata-kata Bahasa Jerman itu hampir sama seperti tulisannya.
Hanya saja ada beberapa vokal dan konsonan tertentu, saat diucapkan akan berbeda dengan yang ada di tulisan.
Contoh kata :
salah satu huruf vokal Bahasa Jerman "eu" dalam kata "Bedeutung" dan vokal "ei" dalam kata "Meinung".
Dua kata tersebut harus dilafalkan "Bedoitung" dan "Mainung".
Vokal "eu" dibaca "oi", dan "ei" dibaca "ai".
Belum lagi kalau sudah bertemu dengan deklinasi artikel (Deklination der Artikel des Nomens) atau perubahan akhiran (Endung) pada setiap kata benda berikut disisipkan dengan atribut berupa kata sifat, semua harus mengikuti sesuai kasus perubahan artikel itu sendiri yang disebabkan oleh tuntutan dari kata kerja Bahasa Jerman, apakah kasusnya dalam bentuk Nominativ, Genitiv, Dativ, atau Akkusativ.
Fyi, jika kalian ingin mempelajari Bahasa Jerman, kalian harus rajin menghafal artikel dari setiap kata benda dalam Bahasa Jerman.
Itu penting lho!
Artikel kata Benda (Artikel der Nomen) dalam Bahasa Jerman memiliki tiga jenis kelamin, ada Neutral yang diwakili simbol "DAS(s)", Feminin yang diwakili simbol "DIE(e)", dan Maskulin yang diwakili simbol "DER(r)".
Mungkin segini dulu aja ya sekilas pandang tentang Bahasa Jerman.
Kalau kalian sering berlatih, akan mudah bagi kalian untuk mempelajari Bahasa Jerman.
Oh ya,
apa yang aku jabarkan dalam tulisan ini hanya materi dasar alias baru gerbang awalnya saja.
Semoga kalian suka dengan apa yang kutulis dalam blog ini mengenai sedikit banyak cerita alasanku berkuliah di jurusan Bahasa dan Sastra Jerman.
VIELEN DANK !!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EMOTION & LOGIC

Do you wanna try? Ia akan harmoni bila sejalan, namun rusak bila menyilang bak abjad X. Tetapi kombinasi antara keduanya tak kalah seru dan menarik untuk disantap. Ya ! Emosi dan logika pada tanduk kehidupan. - Mega Agustiani -

THE TIME

Terima Kasih, Waktu Manusia dianugerahi indera pengecap, bukan hanya untuk membedakan cita rasa makanan dan minuman manis, asin, asam, pahit, dan getir. Indera pengecap juga berfungsi membantu manusia untuk berbicara dalam interaksi sosial dengan manusia lainnya. Kita dapat berujar apapun yang dikehendaki, namun tentu memerhatikan nilai-nilai kesantunan yang perlu dijunjung tinggi sebagai bukti manusia yang beradab dan beretika. Ada beberapa kata yang sedikit sulit untuk diucapkan oleh kita sebagai manusia. Kata-kata itu adalah 'maaf', 'terima kasih', dan 'tolong'. Ketiga kata ini seringkali membuat sedikit gengsi untuk kita ucapkan pada orang lain. Kata 'terima kasih' memiliki makna dengan konotasi positif. Kata ini biasa diujarkan saat kita mendapatkan bantuan atau pertolongan dari orang lain dan berfungsi sebagai reward atau penghargaan bagi orang lain yang telah membantu kita. Kita tidak hanya dapat mengucapkan kata ini kepa

INSAN DAN TUHAN

Cinta & Kasih Sayang Tuhan telah menganugerahi cinta dan kasih sayang kepada setiap insan di muka bumi. Manusia diciptakan untuk saling mengenal, mencintai, dan saling mengasihi. Manusia diciptakan bukan untuk saling membenci dan bermusuhan. Meski dunia bersifat sementara, gunakanlah waktu sebaik-baiknya untuk bisa menyebarkan cinta dan kasih kepada sesama. Dalam benak setiap insan, pasti familiar dengan dua kata ini : "mencintai" dan "menyayangi". Cakupannya tidak hanya untuk keluarga dan sanak saudara saja, tetapi berlaku di dalam lingkup pertemanan pula. Seringkali terjadi di dalam sebuah pertemanan, mereka justru merasakan hal yang tidak pernah dialami sebelumnya. Mencintai dan menyayangi teman, terutama kepada teman lawan jenis. Dan tidak ketinggalan pula terdapat pihak yang sedang dicintai dan disayangi oleh temannya sendiri. Ada yang berani mengutarakan perasaannya langsung kepada yang dituju. Namun tidak sedikit pula yang hanya bis