Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2019

PENIKMAT TONTONAN MOTOGP

Cewek-cewek doyan nonton MotoGP?! Siapa yang tak mengenal dengan acara balap motor yang satu ini? Hari gini ga tau MotoGP? Ke laut aje sono! MotoGP merupakan salah satu ajang balap motor bergengsi kelas internasional yang diselenggarakan oleh CEO Dorna Sports. Bagi yang sudah tidak asing dengan MotoGP tentu mengetahui, bahwa event ini terbagi menjadi tiga tingkatan, ada Moto3, Moto2, dan kelas tertinggi yakni MotoGP itu sendiri. Kalian pasti tau sosok Valentino Rossi bukan? Yang ciri khasnya menggunakan nomor balap 46. Kalau lihat di jalanan, ada yang kebut-kebutan motor langsung dijuluki,  "Wuih, Rossi!. Sudah tidak asing bukan?" Yap! Memang kini Rossi menjadi ikonik untuk event balap MotoGP. Banyak orang dari seluruh penjuru dunia, apalagi di Indonesia, yang menggemari sosok ikonik MotoGP ini ( re : Rossi). Namun, saya pribadi bukan termasuk salah satu dari penggemar si nomor 46 itu. Justru, saya mengidolakan sosok salah satu rival terberatnya Rossi di era

SERENDIPITY

Kaukah, Serendipity? Well , sebelum membahas lebih lanjut. Apa yang kalian ketahui tentang Serendipity ? Apakah serupa seperti Deja Vu ? Big No!  Jelas berbeda! Serendipity merupakan sebuah kata yang berasal dari bahasa Inggris. Kata ini biasa digunakan dalam karya-karya literatur yang memiliki arti penemuan tak terduga atau peluang keberuntungan menurut sumber Wikipedia. Atau dengan istilah yang lebih mudah dipahami orang sebagai suatu kebetulan yang menyenangkan. Sedangkan, istilah Deja Vu merupakan sebuah kata yang berasal dari bahasa Perancis, yang artinya menurut Wikipedia ialah sensasi kuat bahwa suatu peristiwa atau pengalaman yang saat ini sedang dialami sudah pernah dialami pada masa lalu. OK, let's go back to the first topic about Serendipity . Sepanjang perjalanan yang telah ditempuh saat ini, aku telah menemukan beragam Serendipity itu. Serendipity tidak sebatas mengenai lika-liku asmara saja, bisa juga ditemukan pada bidang kehidupan lainnya seperti pendidi

SHOULD YOU BE HAPPY OR NOT?

Kebahagiaan Yang Tak Diharapkan Baginya Kini memasuki babak baru, musim baru. . . Ya! Musim hujan telah hadir. Kembali menyuburkan  dan membasahi salah satu lapisan bumi yang paling penting, di mana kehidupan itu berada. Lapisan itu telah mengalami dahaga berkepanjangan. Tuhan memang telah mengabulkan apa yang mereka harapkan selama ini. Namun. . . Bagaimana dengannya? Saat hujan membasahi lapisan kehidupan ini setiap hari Apakah dia senang? Atau dia merasa tidak suka? Karena bila hujan terus mengguyur, maka senja yang selalu ia nantikan takkan bisa hadir, menemuinya setiap hari.

HUJAN

Hujanku ! Saat kupandangi langit, langit itu kelabu. . . gelap. . . namun tak ada gemuruh yang mengiringi. Setelah sekian waktu bergulir, ku menunggu saat-saat ini. . . Mega tak mampu menahan beban yang sudah ia tampung. Air ! Mega terlihat mengelabu, bahkan sedikit menghitam, saat menumpahkan berjuta liter sumber kehidupan yang telah dinantikan oleh manusia-manusia di bawah sana. Perasaan senang, bahagia. . . nyaman. . . tenang. . . dan menyejukkan. Namun juga ada yang tak senang dengan suasana seperti ini. Apakah aneh? Apakah hujan salah? Memandangi rintikan itu melalui jalan sirkulasi udara di kamar. Pikiran memang tenang saat memandangi rintikan air hujan. Tetapi. . . Terbesit rasa keingintahuan padanya, dia sang pecinta senjaku! Apakah kau senang? Bila senja yang selalu kau pandangi, tertutup oleh mega yang mengelabu? Meski ruang menjadi batasan kita, apakah kau akan berusaha untuk membuat ruang itu semakin kecil? Ataukah kau akan tetap berdiam diri, berdiam di tapal batas? Huja